Pada hari Sabtu, 24 November 2020, Divisi Aves Minat
Profesi Satwa Liar UWKS yang bekerja sama dengan Minat Profesi Avian Veteriner
telah melaksanakan webinar “manajemen kesehatan pada burung paruh bengkok”
secara daring lewat Aplikasi meeting Zoom. Pada Acara webinar ini
mengundang pembicara yang berkompeten yaitu drh. Muhammad Piter Kombo dan
dimoderatori oleh Arion Ar-Rasheed Ananda. Acara daring ini dimulai dengan pembacaan
doa, mendengarkan kata sambutan oleh ketua pelaksana, ketua umum masing- masing
Minat Profesi, ketua BEM, Pembina Minat Profesi satwa liar dan Avian veteriner,
serta Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan. Kemudian acara berlanjut ke acara utama
yaitu pemaparan materi.
Ketika sesi pemaparan materi, drh. Muhammad
Piter Kombo menjelaskan tentang dasar-dasar burung paruh bengkok, kemudian
diikuti penjelasan bagaimana cara memanajemen Kesehatan burung paruh bengkok,
dimulai dari perkandangan yang baik seperti apa, pola makan dan asupan gizi
yang dibutuhkan, ciri burung yang sehat/sakit, peran dokter hewan dalam
manajemen burung paruh bengkok dan lain sebagainya yang dapat mendukung kesehatan
burung paruh bengkok agar dapat terpelihara dengan optimal. “Sebagai pemilik
hewan burung paruh bengkok, kita wajib mengenal, memperhatikan, dan
memperlakukan mereka dengan perawatan yang baik dan layak sesuai 5 freedoms agar
burung paruh
bengkok menjadi sejahtera dan terhindar dari penyakit”
pungkasnya.
Para
peserta yang berjumlah 133 orang sangat antusias dan interaktif terhadap materi
saat sesi diskusi dan tanya jawab. Hal ini terlihat dari jumlah pertanyaan yang
memenuhi kolom chat sehingga moderator memilih beberapa penanya terbaik yang
sekiranya dapat merangkul pertanyaan-pertanyaan lainnya. Adapun para peserta
yang hadir berasal dari berbagai latarbelakang, seperti mahasiswa fakultas
kedokteran hewan UWKS, IPB, UNDANA, UNUD, UNAIR, UB maupun mahasiswa lintas
jurusan seperti Universitas Kediri, UNJA, Universitas Pendidikan Mandalika,
Universitas Sebelas Maret, serta Universitas Nasional. Selain mahasiswa, peserta
juga berasal dari berbagai Instansi seperti BKSDA Sulawesi Selatan, Dinas
Peternakan dan Kesehatan Hewan,PT. Koloni Walet Indonesia, Bird Pavilion, Taman
Satwa Taru Jurug, STAI Rakha Amuntai, dokter hewan, serta masyarakat umum.
Setelah sesi diskusi dan tanya jawab usai, dilakukan kuis berhadiah untuk
melihat seberapa paham peserta dengan materi yang telah disampaikan, dan
hasilnya sangat positif. Sebagian besar peserta memiliki skor yang tinggi
dengan sedikit jawaban yang salah. Setelah kuis berakhir, dilakukan pengisian
absen pulang, sesi dokumentasi, penyerahan vendel, dan penutup.
Acara ini mendapatkan Banyak
tanggapan positif dari para peserta, contohnya menurut Nur Fadhilah Pardan dari
BKSDA Sulawesi Selatan mengatakan “webinar menginspirasi terutama saya harus
mengedukasi masyarakat terkait pemeliharaan termasuk endangered dan cara
menyampaikannya”, Putri Lego Trisnowati
dari Universitas Pendidikan Mandalika berpendapat “Sangat bermanfaat dan
membantu mahasiswa atau masyarakat yang membutuhkan ilmu ini”.
Dengan telah dilaksanakannya
acara ini, diharapkan peserta yang telah belajar dan memahami bagaimana
manajemen burung paruh bengkok yang baik dan benar dan dapat turut membagikan
informasi yang didapat untuk mengedukasi pemelihara burung paruh bengkok lainnya
agar kesejahteraan burung paruh bengkok dapat terpelihara. Salam Lestari!