fkh | Sunday, 22 November 2020 | 17:04 WIB  



Pada hari Sabtu, 24 November 2020, Divisi Aves Minat Profesi Satwa Liar UWKS yang bekerja sama dengan Minat Profesi Avian Veteriner telah melaksanakan webinar “manajemen kesehatan pada burung paruh bengkok” secara daring lewat Aplikasi meeting Zoom. Pada Acara webinar ini mengundang pembicara yang berkompeten yaitu drh. Muhammad Piter Kombo dan dimoderatori oleh Arion Ar-Rasheed Ananda. Acara daring ini dimulai dengan pembacaan doa, mendengarkan kata sambutan oleh ketua pelaksana, ketua umum masing- masing Minat Profesi, ketua BEM, Pembina Minat Profesi satwa liar dan Avian veteriner, serta Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan. Kemudian acara berlanjut ke acara utama yaitu pemaparan materi.

 Ketika sesi pemaparan materi, drh. Muhammad Piter Kombo menjelaskan tentang dasar-dasar burung paruh bengkok, kemudian diikuti penjelasan bagaimana cara memanajemen Kesehatan burung paruh bengkok, dimulai dari perkandangan yang baik seperti apa, pola makan dan asupan gizi yang dibutuhkan, ciri burung yang sehat/sakit, peran dokter hewan dalam manajemen burung paruh bengkok dan lain sebagainya yang dapat mendukung kesehatan burung paruh bengkok agar dapat terpelihara dengan optimal. “Sebagai pemilik hewan burung paruh bengkok, kita wajib mengenal, memperhatikan, dan memperlakukan mereka dengan perawatan yang baik dan layak sesuai 5 freedoms agar burung paruh
bengkok menjadi sejahtera dan terhindar dari penyakit” pungkasnya.  

Para peserta yang berjumlah 133 orang sangat antusias dan interaktif terhadap materi saat sesi diskusi dan tanya jawab. Hal ini terlihat dari jumlah pertanyaan yang memenuhi kolom chat sehingga moderator memilih beberapa penanya terbaik yang sekiranya dapat merangkul pertanyaan-pertanyaan lainnya. Adapun para peserta yang hadir berasal dari berbagai latarbelakang, seperti mahasiswa fakultas kedokteran hewan UWKS, IPB, UNDANA, UNUD, UNAIR, UB maupun mahasiswa lintas jurusan seperti Universitas Kediri, UNJA, Universitas Pendidikan Mandalika, Universitas Sebelas Maret, serta Universitas Nasional. Selain mahasiswa, peserta juga berasal dari berbagai Instansi seperti BKSDA Sulawesi Selatan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan,PT. Koloni Walet Indonesia, Bird Pavilion, Taman Satwa Taru Jurug, STAI Rakha Amuntai, dokter hewan, serta masyarakat umum. Setelah sesi diskusi dan tanya jawab usai, dilakukan kuis berhadiah untuk melihat seberapa paham peserta dengan materi yang telah disampaikan, dan hasilnya sangat positif. Sebagian besar peserta memiliki skor yang tinggi dengan sedikit jawaban yang salah. Setelah kuis berakhir, dilakukan pengisian absen pulang, sesi dokumentasi, penyerahan vendel, dan penutup.

Acara ini mendapatkan Banyak tanggapan positif dari para peserta, contohnya menurut Nur Fadhilah Pardan dari BKSDA Sulawesi Selatan mengatakan  “webinar menginspirasi terutama saya harus mengedukasi masyarakat terkait pemeliharaan termasuk endangered dan cara menyampaikannya”, Putri  Lego Trisnowati dari Universitas Pendidikan Mandalika berpendapat “Sangat bermanfaat dan membantu mahasiswa atau masyarakat yang membutuhkan ilmu ini”.

Dengan telah dilaksanakannya acara ini, diharapkan peserta yang telah belajar dan memahami bagaimana manajemen burung paruh bengkok yang baik dan benar dan dapat turut membagikan informasi yang didapat untuk mengedukasi pemelihara burung paruh bengkok lainnya agar kesejahteraan burung paruh bengkok dapat terpelihara. Salam Lestari!